Sinar di wajahmu sungguh menyilaukan mata
Sempat memaksa tangan menghalau terangmu
Coba menjadi penghalang pertemuan
Disamping dinding penuh tanda tanya
Untuk apa?
Untuk apa cahayamu menerangi langit-langit sepiku
Namun hanya melahirkan pedih disini
Sakit menerima kenyataan konyol
Menangis menyesak jiwa
Menyesali kenapa harus dirimu
Menyalahkan waktu atas keterpurukan ini
untuk apa datang?
Tapi pergi jauh tak terbilang
Apa ini kebiasaanmu
Memetik lalu membuang tanpa perasaan
PECUNDANG!
PENGHIANAT!
SAKIT JIWA!
Ini tak akan cukup untuk membuka kebodohanmu.
Karya : aneuk nanggroe @isam62_isa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar